Program dan Gerakan Literasi Indonesia dua

Share this post on:

Gerakan Literasi Nasional merupakan sebuah usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan pada abad ke-21 melalui keterlibatan dan partisipasi seluruh warga negara Indonesia. Gerakan Literasi Nasional mengembangkan enam jenis literasi yang dibutuhkan untuk hidup pada abad ke-21. Keenam jenis literasi itu adalah literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi kewargaan. Sebagai sebuah gerakan, keenam jenis literasi ini dikembangkan melalui tiga ranah, yaitu keluarga (Gerakan Literasi Keluarga), sekolah (Gerakan Literasi Sekolah), dan masyarakat (Gerakan Literasi Masyarakat). Tujuan umum Gerakan Literasi Nasional adalah untuk menumbuh kembangkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup 

Sebagai bentuk implementasi dari visi besar Gerakan Literasi Nasional, pemerintah kemudian mengembangkan berbagai program konkret yang dijalankan secara sistematis. Disinilah Program Literasi Nasional (PLN) hadir sebagai bagian integral dari GLN untuk memastikan tujuan gerakan dapat diwujudkan melalui langkah-langkah nyata di lapangan. 

Program Literasi Nasional merupakan inisiatif yang diusung oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis di kalangan masyarakat. Dalam dunia yang semakin terhubung dan dipenuhi informasi, kemampuan literasi menjadi sangat penting. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki akses untuk belajar dan mengembangkan keterampilan literasi mereka.

Salah satu tujuan utama dari Program Literasi Nasional adalah untuk mengurangi angka buta huruf di Indonesia. Masyarakat yang melek huruf memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan, pada gilirannya, meningkatkan kualitas hidup mereka. Misalnya, di daerah pedesaan, program ini membantu orang dewasa belajar membaca dan menulis, sehingga mereka dapat mengakses informasi penting dan berpartisipasi lebih aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Program ini melibatkan berbagai strategi untuk mencapai tujuannya. Salah satunya adalah pelatihan bagi para pendidik dan relawan yang akan terlibat dalam kegiatan literasi. Mereka diberikan metode pengajaran yang efektif untuk membantu peserta didik memahami konsep dasar membaca dan menulis. Selain itu, program ini juga menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, seperti perpustakaan komunitas dan kelompok belajar.

Keterlibatan komunitas sangat penting dalam keberhasilan Program Literasi Nasional. Masyarakat setempat diajak untuk berpartisipasi aktif, baik sebagai peserta maupun sebagai pendidik. Contohnya, di suatu desa, warga membentuk kelompok belajar yang dipimpin oleh seorang guru pensiunan. Dengan cara ini, mereka bisa saling mendukung dan memotivasi satu sama lain untuk belajar. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara mereka.

Koesoema, D., Sutjipto, Setiawan, D. I., Hanifah, N., Miftahussururi, Nento, M. N., & Akbari, Q. S. (2017). Pedoman Penilaian dan Evaluasi Gerakan Literasi Nasional.

Perpustakaan Indonesia. (2025). Program Literasi Nasional. Retrieved from perpustakaanindonesia: https://perpustakaanindonesia.id/program-literasi-nasional/?utm_source/

Foto oleh GLN Kemdikbud, tersedia di http://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/tentang-gln/

Perpustakaan UNDIP. (2024, September 19). POV Pemustaka Tentang UPT Perpustakaan dan UNDIP Press [Video]. YouTube. https://youtu.be/PeWivsumkHM?si=16gUfVdFT0XzuciX

Sumber : https://soundcloud.com/natasya-ayu-432068394/pemustaka?si=bb37edf56735409aac885b674c7d7b4f&utm_source=clipboard&utm_medium=text&utm_campaign=social_sharing

Share this post on:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *